Kamis, 17 Juli 2014

TOR - PERTEMUAN RAYA II PAM GKI SE TANAH PAPUA 2014



TERM OF REFERENSI
PERTEMUAN RAYA II PAM GKI SE TANAH PAPUA
Maudori-Kiamdori,21-26 Juli 2014

A.   PENDAHULUAN.
Syukur bagiMU Tuhan,sebab hanya didalam kasihMu yang tak pernah berubah kami dapat hidup dan berkarya pada saat ini. Dalam Rangka mengkaji suatu pendekatan Teologis untuk menjadi dasar Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan Raya PAM GKI Se Tanah Papua dalam mendorong Kaum Muda agar dapat memanfaatkan Potensi/Karunia/Talentenya maka  Kaum Muda harus hidup berkarakter Kristus dan Bahan Bacaan Alkitab untuk bagian ini adalah :  I Timotius 4:12:

 " Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu"

Ayat ini adalah merupakan nasehat Rasul Paulus kepada anak rohaninya Timotius. Siapakah Timotius?
Sebelum kita belajar nasehat yang indah tentang bagaimana seorang pemuda harus dapat menjadi teladan,mari kita mengenal lebih dahulu siapakah Timotius itu. Dia adalah anak yang lahir dari perkawinan campuran. Ibunya seorang wanita Yahudi dan ayahnya seorang Yunani. ( Kisah 16:1,II Tim 1:5).. Dia menjadi Kristen ketika Paulus dalam safari penginjiannya pertama mengunjungi Listra.. Timotius kemudian menjadi murid dari Paulus.

Dari arti namanya, Timotius artinya orang yang saleh, orang yang menghormati Tuhan. Timotius memang layak menyandang gelar itu, karena sejak kecil ia sudah mengenal ajaran-ajaran firman Tuhan. Ibunya Eunike yang adalah seorang Yahudi asli tentu sangat berperan dalam membentuk kepribadian dan karaketer Timotous sehingga menjadi orang yang memahami kitab suci dan hidup dalam ketaatan kepada hukum-hukum Tuhan. Selain itu neneknya yang bernama Louis juga ikut berperan dalam mmbangun jati dirinya sehingga menjadi pribadi yang teguh dalam iman. Paulus dibesarkan dan tinggal di Listra, suatu daerah di Propinsi Kilikia.

Dalam safari penginjilan keduanya Paulus kemudian mengangkat dia menjadi pembantu dalam penginjilannya, setelah ia mengalami kekecewaan karena perpecahannya dengan Barnabas dan Markus ( Kisah 15:39). Dikemdian hari Timotius menjadi pembantu yang sangat dekat dengan Paulus. Hubungan mereka menjadi seperti hubungan bapak dengan anak. Dalam naehatnya kepadaTimotius, Paulus memberikan perintah supaya Timotius mampu menjadi teladan sekalipun  Timotius masih sangat muda. Saat ini firman Tuhan juga menjadi nasehat bagi kita, rekan-rekan muda yang ada. Kita harus mampu menjadi teladan  dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan dalam kesucian. Untuk menjadi teladan kita harus meneladai karakter Kristus, Dengan demikian, ketika orang melihat kita, maka orang akan melihat pribadi Kristus yang terpancar melalui hidup kita Saat ini kita akan belajar mengenai apa saja karakter Kristus yang harus ada dalam hidup kita?


1. Peduli dengan orang-orang yang terpinggirkan
Kitab suci menceritakan banyak sekali kisah-kisah tentang kepedulian Krstus kepada orang-orang yang terpingirkan. Setiap hari ia bergaul dengan orang-orang yang dianggap sampah oleh masyarakat. Bukankah dalam Alkitab dicatat bagaimana Yesus memperhatikan perempuan Samaria, para pemungut cukai, penderita kusta, dan orang-orang lain yang mungkin tidak banyak orang yang mau bergaul dengan mereka? Tetapi Kristus mau peduli dengan mereka. Bagaimana dengan kita? Biar kita juga mampu menjadi seperti Tuhan Yesus, mau peduli dan mengasihi orang-orang yang terpinggirkan.

2. Kejujuran
Karakter Kristus yang kedua yang harus kita perhatikan dan teladani adalah kejujuranNya. II Petrus 2:22 mengatakan" Ia tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada didalam mulut-Nya. Kita harus hidup dalam kejujuran. Saat ini kejujuran menjadi suatu hal yang mahal. Godaan untuk berlaku dan berkata tidak jujur ada dimana-mana.Mari kita senantiasa jujur terhadap Allah, diri sendiri dan orang lain. Kejujuran merupakan mutiara berharga yang amat menyenangkan hati Tuhan. Alkitab banyak memberikan janji-janji berkat kalau kita berlalaku jujur senantiasa. ( Amsal 2:21,3:32,11:11, 14:11,15:17)

3.Ketaatan akan tugas dan tanggung-jawabNya.
Mengengai ketaatan Kristus tentu kita tidak akan meragukan lagi.Salib memberikan pesan bahwa ketaaan Tuhan Yesus kepada kehendak Bapa sungguh luar biasa,bahkan taat sampai mati. Ketaatan seperti Tuhan Yesus inilah yang seharusnya menjadi teladan bagi kita. Seringkali bebagai pergumulan hidup di dunia membuat kita merasa terdesak dan sulit untuk percaya kepada Allah. Namun kita diingatkan bahwa walaupun sulit dan menuntut pengorbanan, kita harus belajat taat kepada kehendak Tuhan.Kuncai agar kita bisa terus terarah kepada kehendak Allah adalah  selalu berdoa.

4.Menunjukkan kasih-Nya kepada semua orang
Yohanes 13:31-35 “Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Kita harus meneladani kasih Yesus. Kasih Yesus adalah kasih Agape, yaitu kasih yang tanpa syarat. Kita mengasihi bukan karena orang lain mengasihi kita, tetapi kita harus mengasihi kepada semua orang sekalipun mungkin orang tersebut tidak suka kepada kita.

Kasih Yesus adalah juga kasih yang mau berkorban. Karena kasih-Nya kepada kita, maka Tuhan rela mengorbankan nyawa-Nya. Mari kita meneladi kasih ilahi ini.

5.Kerendahan hatinya sebagai seorang hamba
Yesus merupakan teladan utama kita dalam belajar hidup rendah hati.Selama hidupnya di dunia , Yesus selalu berjalan dalam kerendahan hati, dan ketaatan kepada Bapa. Walaupun Yesus adalah Raja segala raja, tetapi ia rela lahir di kandang domba yang hina.Ia juga memilih untuk menjadi anak dari tukang kayu. Bahkan Pada masa-masa terakhir hidupNya di dunia ini, Yesus membasuh kaki murid-muridNya sebagai lambang kerelaanNya untuk melayani dan menjadi hamba bagi orang lain. Yesus mengatakan kepada para muridNya sebagaimana Aku membasuh kakimu maka kamu wajib saling membasuh kaki yang mana berarti harus saling melayani dan merendahkan diri. Selain berarti kerelaan untuk tidak dikenal, kerendahan hati juga berarti kerelaan untuk melayani dan menjadi hamba bagi orang lain. Kita wajib saling melayani satu dengan yang lain dalam kerelaan bila ingin hidup dalam kerendahan hati. Salah satu bentuk saling melayani tersebut adalah dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya ( I Ptr 5:6 ). Syarat untuk mendapatkan promosi/peninggian dari Allah adalah hidup dalam kerendahan hati. Bila kita hidup dalam kerelaan untuk tidak dikenal dan melayani orang lain maka Tuhan akan meninggikan kita pada waktunya. Promosi yang sejati datang dari Tuhan bukan dari manusia. Bila Tuhan sendiri yang mempromosikan kita maka tidak ada satupun manusia yang dapat menghalangiNya.
Selain itu hidup dalam kerendahan hati juga akan membuat hidup kita berhasil dan dipenuhi berkat. Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah ( Mzm 37:11). Walaupun bangsa kita sedang dirundung krisis yang sepertinya tiada berujung namun bila kita hidup dalam kerendahan hati maka kita akan mewarisi negeri ini dan menikmati kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Jaminan kita bukan datang dari manusia tetapi datang dari Allah. Tuhan tidak akan pernah gagal menepati janjiNya sebab Ia tidak bisa gagal.


Mari kita berusaha untuk menjadi kaum muda yang berkarakter Kristus
Dalam konteks Pemuda di dunia maka pemuda harus mengambil kemudi dalam mengarahkan masyarakat baik di tingkat local sampai internasional melalui agar dunia yang saat ini melalui periode bergolak  dimana terjadi transisi ekonomi dan politik dimana-mana dan pemuda dapat ikut berpartisipasi untuk masa depan, ke arah "masa depan yang sejahtera, adil dan damai," dan untuk tugas ini Gereja,masyarakat dan Dunia sedang menanti "generasi terbesar dari orang-orang muda di dunia untuk berpartisipasi" bahwa dunia sedang menunggu kontribusi mereka pada sejumlah isu yang mendesak. Dunia ini sedang melalui periode transisi - ekonomi, demografi, politik dan lingkungan, bahwa meskipun tantangan yang besar," begitu pula dengan peluangnya".
 Semua Gerakkan Pembangunan Manusia perlu memperhatikan untuk "memperdalam" fokus kepada pemuda dalam program-program yang terkait dengan ketenagakerjaan dan kewirausahaan, inklusi politik dan hak asasi manusia, dan pendidikan dan kesehatan reproduksi, dan  bahwa saat ini "prioritas utama" Badan dunia ini adalah untuk bekerja dengan para pemuda "untuk meningkatkan kehidupan Pemuda, kesejahteraan masyarakat. "Pemuda menunjukkan bahwa pemuda bersedia dan mampu mengambil tanggung jawab kepemimpinan. Dunia akan bergantung pada pemuda untuk berbicara mengenai toleransi dan rasa hormat. Suara kaum muda diperlukan untuk meredam mereka yang memberitakan perpecahan dan kebencian,"
Besarnya persentase angka kelompok muda di Papua,Indonesia,dunia akan menjadi kekuatan sumber daya manusia (SDM) suatu negara. Dengan catatan, potensi mereka haruslah dimaksimalkan. melihat potensi jumlah pemuda di dunia inilah, maka isu-isu kepemudaan layak dibahas, baik bagi Papua Indonesia maupun komunitas global."
Jumlah kawula muda di dunia yang terus meningkat akan menjadi sumber daya pembangunan negara bila potensi mereka dapat dimaksimalkan.
 Pada saat yang sama, kawula muda juga banyak yang menjadi sorotan masalah. Oleh karenanya, investasi dalam kelompok seperti ini merupakan keharusan,"
Pertemuan Raya PAM GKI Se Tanah Papua akan mempertemukan 5000 pemuda GKI Di Tanah Papua dari
65 Klasis/Bakal Klasis,Jemaat Kategorial Gereja-Gereja Mitra dan Organisasi Kepemudaan Melalui Pertemuan Raya ini anak muda di seluruh Tanah Papua dapat berbicara, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, lapangan kerja dan mata pencaharian, keluarga dan kesejahteraan, serta partisipasi sipil yang merata.  Pertemuan Raya ini dapat memberikan acuan, yakni berupa penyusunan kebijakan dan program bagi seluruh peserta sebagai berikut:


NAMA KEGIATAN:
Pertemuan Raya II PAM (Persekutuan Anggota Muda) Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua
B.    DASAR KEGIATAN
Adapun yang menjadi Dasar Kegiatan adalah Sebagai berikut :
1.    Peraturan Jemaat,Klasis dan Sinode Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua Bab IV,Pasal 16,Tentang Tugas Badan Pekerja Klasis
2.    Hasil Keputusan Pertemuan Raya I PAM GKI Di Tanah Papua di Teminabuhan 12-17 Juni 2007
3.    Hasil Keputusan Rapat Kerja I (Raker) Am Sinode GKI di Klasis Biak Selatan pada tanggal 24-28 Februari 2013 Tentang Pelaksanaan Pertemuan Raya PAM GKI Se Tanah Papua di Klasis GKI Supiori Utara
4.    Surat Keputusan Badan Pekerja Am Sinode Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua Nomor: 210/G-13/V/2013 Tentang : Pengangkatan dan Pengesahan Panitia Pelaksana Pertemuan Raya Persekutuan Anggota Muda (PAM) GKI Se Tanah Papua Di Klasis GKI Supiori Utara.
5.    Hasil Keputusan Rapat Kerja II Klasis GKI Supiori Utara pada tanggal,23-24 Januari 2014 di Jemaat GKI Silo Yanem tentang penentuan waktu Pelaksanan Pertemuan Raya II PAM GKI Se Tanah Papua di Klasis GKI Supiori Utara

C.    TUJUAN KEGIATAN :
1.    Sebagai Wadah  mengembang Mental spiritual pemuda Gereja dalam membentuk kepribadian  berkarakter Kristus
2.    Pemuda GKI termotivasi untuk peduli terhadap persoalan-persoalan actual yang menjadi Issu Global dan Lokal
3.    Mewujudkan Gerakkan yang berkarakter kasih guna mendorong terwujudnya Masyarakat yang damai,adil dan sejahtera

D.   HASIL YANG DIHARAPKAN
1.    Pemuda GKI Memahami dan  memiliki pengetahuan tentang Yesus Kristus dan mengarahkan hidupnya kepada Yesus Kristus.
2.    Pemuda GKI memilki kepekaan dan ikut terlibat dalam mendorong suatu usaha bersama guna mengatasi issu-issu Global dan Lokal.
3.    Sebagai Kerangka Acuan dalam menyusun program dan kebijakan dalam mendorong partisipasi aktif kaum muda.
4.    Terbentuknya Jaringan kerja yang efektif Pemuda dalam Aras Gereja di Aras Jemaat,Klasis dan Sinode.

E.    THEMA KEGIATAN:
PEMUDA BERKARAKTER KRISTUS YANG MENJADI TELADAN
( I Timotius 4:12: )
SUB THEMA:
Jadikanlah hidup Pemuda Gereja yang berkarakter Kristus, menjadi Teladan serta  ikut berpartisipasi mendorong terwujudnya : Kedamaian,Keadilan dan Kesejahteraan Di Tanah Papua

F.    MATERI KEGIATAN :
a.    CERAMAH UMUM :
LUKAS ENEMBE,S.IP.MM Gubernur Provinsi Papua
Peran Strategis Pemuda dalam mewujudkan Papua yang bangkit,mandiri dan sejahtera sebagai suatu strategy Pemuda GKI Di Tanah Papua.

PDT.ALBERTH YOKU,S,TH Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua.
Partisisipasi Pemuda GKI Di Tanah Papua untuk mewujudkan Kedamaian,Keadilan Dan Kesejahteraan.

FREDRIK MENUFANDU,SH.MH
Visi dan Misi Bupati Kabupaten Supiori dalam rangka mewujudkan Kabupaten Supiori Menuju Sejahtera.

b.    Seminar – Seminar Dan Diskusi Panel :
1.1.                Media Sosial dan Keterbukaan Informasi :  ini berangkat dari keresahan kita bersama akan dampak buruk "popular culture", sahabat-sahabat muda gereja adalah anak-anak muda pada umumnya. Mereka hidup di jaman informasi yang melesat bak kilat, komunikasi antar manusia terjalin sangat cepat, namun miskin pesan dan makna. Atmosfer ini lebih banyak mengeksplorasi karakter-karekter buruk seperti egoisme, unresponsibitili, pecundang, dan hedonis. Dampaknya mereka teralienasi dari komunitas induknya yakni keluarga dan gereja. Keluarga-keluarga menjerit, gereja mengalami Lost Generation.
Gereja rindu segera terjadi pemulihan akan keadaan ini, sementara kita tahu bahwa budaya populer ini akan terus mengalir menembus batas dan tak terhentikan. Langkah kecil yang penuh makna adalah mengalirkan kembali spirit baru bagi anak-anak muda gereja, memberi ruang untuk pemulihan dan pertobatan dan kesempatan untuk berpartisipasi selayaknya dalam pelayanan gereja. Kita akan mengkatalisnya dan mengakselerasinya dengan acara ini.
Dari kegiatan tersebut diharapkan dapat: Membangun komunikasi antar pemuda GKI Se Tanah Papua, memperlengkapi pemuda gereja dengan spirit dan wawasan yang memadai dalam rangka menghadapi dampak buruk dari budaya popular, membangun spirit melayani secara tepat dalam rangka menjaga kesinambungan pelayanan gereja, memperlengkapi pemuda gereja dengan kepekaan sosial dalam mewujudkan pelayanan nyata gereja kepada masyarakat serta memperkenalkan visi kewirausahaan bagi pemuda gereja dalam rangka menghadapi kompetisi ekonomi global.Oleh Pdt.D.E.A Watopa,S.Th dan Lucky Ireuw (Pemred Cepos)

Pdt. Yohanes Fouw,M.Th, dengan tema: Merebut mereka dari tangan-tangan setan. Dalam sesi ini diharapkan pemuda-pemudi GKI  mampu memahami makna "setan" dalam kehidupan  pemuda saat ini, mengenal berbagai manifestasi "setan" dalam  kehidupan masa kini, memahami dampak buruk ketika bergaul dengan "setan", memahami langkah-langkah akselerasi supaya terbebas dari belenggu "setan" serta berkomitmen untuk hidup baru dalam Tuhan. Masa depan gereja dengan anak-anak muda berkualitas, Sesi tersebut juga mengharapkan pemuda-pemudi GKI  mengenal dampak kehidupan bagi  anak-anak muda yang tidak berkualitas dan mulai menyadari pentingnya hidup berkualitas, memahami langkah-langkah akselerasi menuju hidup berkualitas, memahami tantangan masa depan gereja, memahami peran strategis anak-anak muda bagi gereja dan berkomitmen untuk menyiapkan diri secara serius dalam rangka peran strategis mengembangkan gereja.

1.2.                Membangun karakter kuat dalam Kristus akan dibawakan oleh Pdt.DR.M.TH Mawene,M.Th, sesi ini juga mengharapkan agar pemuda-pemudi GKI  mampu mengidentifikasi karakter menonjol dalam dirinya, mampu mengidentifikasi karakter Kristus, sehingga terinspirasi mengaplikasikan karakter Kristus, menemukan cara-cara sederhana dan  nyata dalam membangun karakter Kristus, dan berkomitmen serius untuk membangun karakter kuat dalam kristus

.
1.3.                 Pdt.Arius Wayoi.M.Th akan mengupas materi dengan tema: Social Problem solver [Mengasah kepekaan sosial anak-anak muda gereja] sesi ini bermaksud untuk membantu pemuda-pemudi GKI dalam  mengidentifikasi ragam  masalah-masalah sosial dan penyebabnya, mengidentifikasi posisi strategis pemuda dalam  rangka menyelesaikan masalah-masalah social, menemukan  ragam cara dalam  menyelesaikan masalah-masalah social serta berkomitmen untuk ikut serta menjadi social problem solver.

1.    Politik Kristen Di Indonesia Suatu Tinjauan Etis: Pergumulan Bangsa khususnya Gereja-Gereja Di Papua dan Indonesia Sejak masuknya Kekristenan sampai dengan zaman reformasi saat ini sangat menantang dan menarik untuk ditelaa secara kristis. Banyak hal yang terjadi dalam kurung waktu itu memaksa kita untuk memikirkan ulang peranan dan fungsi Gereja terutama dalam bidang Politik. Dalam Era Reformasi Gereja dituntut untuk berperan secara Kritis,positif dan realistis dalam pergumulan bangsa menuju Era Demokratis. Dengan Sikap ini Gereja akan dimampukan untuk menjawab panggilan imannya kepada Tuhan Allah,didalam Yesus Kristus yang telah mengutusnya ke dalam dunia sebagai duta-duta sekaligus mandataris ciptaan-Nya. Materi ini di Sampaikan oleh: Drs.Maikel Manufandu,MA

2.   Peran penegakan Hukum dan HAM bagi Masyarakat Papua,merupakan salah satu tugas penting Pemerintah dan Gereja.Bagi penegakkan Hukum dan Keadilan. Oleh.Pdt.Leonora D.Balubun S.Th(Kabid KPKC Sinode GKI Di Tanah Papua) dan Drs.Antonius Ayorbaba,SH.MH(Kepala Devisi Kantor Hukum dan Ham Provinsi Papua Barat)

3.    Kesehatan(HIV-AIDS)
a.    Tinjauan Kesehatan: drh.Costant Karma( Ketua KPA Provinsi Papua)
b.    "Spiritualitas bisa menjadi suatu kekuatan terpenting dalam membantu orang-orang yang terinfeksi HIV menghadapi penyakit itu secara positif. Bagi kelompok-kelompok yang tidak terinfeksi tetapi rentan, ajaran dan praktek spiritualitas bisa menjadi alat ampuh untuk mencegah infeksi HIV, Masalah utama dari sudut pandang ini adalah bagaimana sikap kita menghadapi kenyataan munculnya AIDS yang sampai saat ini belum ada obatnya ? Apa yang dapat kita lakukan kepada ODHA/OHIDHA?(*) Apa yang harus kita katakan terhadap diri kita dan masyarakat yang menghadapi penyakit ini? Apakah ada keluarga, kenalan atau anggota jemaat kita ada yang terinfeksi? Atau bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen menghadapi AIDS? Apakah kita sebagai jemaat sudah paham tentang apa itu HIV-AIDS dan bagaimana cara kita agar tidak terinfeksi? Bagaimana cara kita menyelamatkan generasi penerus muda penerus gereja dari bahaya HIV-AIDS? Untuk menjawab semua pertanyaan diatas mari kita pahami lebih jauh tentang HIV-AIDS. Oleh Pdt.S.P.Wospakrik,S.Th.Sekretaris Departemen Diakonia)
c.    HIV-AIDS Tinjauan dari pandangan Adat : Leonard Imbiri(Sekretaris Dewan Adat Papua)

4.    Pemanasan Global dan Lingkungan yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan” Perubahan Iklim adalah perubahan setiap parameter iklim, seperti perubahan cuaca ekstrem, curah hujan, arah angin, kelembaban, suhu udara dan sebagainya. Perubahan curah hujan yang sangat anomaly seperti saat ini dirasakan mengganggu aktivitas pertanian, terutama padi dan palawija serta banyaknya bencana (badai, banjir, longsor, letusan gunung, tsunami, penyakit,Abrasi Pantai) dari anomali iklim ini. Oleh.BPBD Provinsi Papua. PT Freport Indonesia dan Ir  Terry  Ansanay,MM(Konsultan Lingkungan-KPKC Sinode GKI)

5.    Ekonomi Dalam kesempatan ini juga akan dibahas secara mendalam tentang : Enterpreneurship, dengan mengangkat topik:  menjawab tantangan ekonomi global, dengan pembicara: Calvin Mansnembra,SE.MBE , Boas L.Duwiri,SE.MM dan Hans Worisio,SE  juga akan membawa pemuda-pemudi GKI untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang merupakan tantangan globlalisasi, sehingga mampu menemukan pilihan jawaban untuk menghadapi tantangan ekonomi global, menemukan peluang-peluang wirausaha, menemukan jejaring untuk memulai wirausaha dan tergerak untuk memulai berwirausaha.


c.    Kebaktian Pembaharuan Iman (KPI) :
1.    Pdt. Drs.Richard Paay
2.    Pdt.Jhon Fouw
3.    Pdt. Daniel (STEMI)
d.    Karya Bhakti Pemuda GKI di Lokasi Situs Pekabaran Injil Maudori
(Pembangunan Talud dan Penataan Taman)
e.    Rapat Konsultasi PAM
1.    Membahas Pedoman Pelayanan GKI Di Tanah Papua
2.    Penyusunan Program Kerja PAM GKI
3.    Pemilihan Biro PAM GKI Tingkat Sinode

G.   WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini di laksanakan pada : Tanggal 21-26 Juli 2014

H.   TEMPAT KEGIATAN
Tempat Kegiatan : Lokasi Situs GKI Maudori-Kiamdori Klasis Supiori Utara

I.     PESERTA KEGIATAN :
a.    PAM GKI Klasis dan Bakal Klasis
b.    Pemuda dari Gereja-Gereja Mitra GKI
c.    Pemuda dari OKP/KNPI/FGM GKI
d.    Bp Am Sinode GKI Di Tanah Papua
e.    Undangan/Tamu
J.     PENGORGANISASIAN KEGIATAN :
(Sesuai SK terlampir)

K.    PENDANAAN
a.    Pendapatan
1.    Sinode GKI Di Tanah Papua
2.    Partisipasi Klasis-Klasis Se Tanah Papua
3.    Badan Pekerja Klasis GKI Supiori Utara
4.    Partisipasi 18 Jemaat di Klasis GKI Supiori Utara
5.    Peti Kotak Sumbangan Pertemuan Raya PAM Se Tanah Papua
6.    Partisipasi Unsur PAM GKI 18 Jemaat Di Klasis Supiori Utara
7.    BPK dan Jemaat-Jemaat di Klasis GKI Supiori Selatan
8.    Bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Supiori
9.    Sumbangan Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Supiori
10. Janji Iman Panitia Pelaksana Kegiatan
11. Donatur/Simpatisan/Pengusaha/Kontraktor/Swasta/BUMN
12. Usaha Dana Panitia.

b.    Pembelanjaan (RAB) Terlampir

PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai pokok–pokok pikiran bagi para nara sumber, dan sebagai acuan bagi semua pihak yang hendak memberikan dukungan kepada kegiatan ini, baik finansial maupun dukungan lain yang dibutuhkan. Kiranya dengan kegiatan ini, Pemuda gereja semakin dimampukan untuk berkiprah dan pemuda mampu menjadi harapan masa depan Gereja,Bangsa dan Dunia serta mempunyai perspektif baru bagi pengembangan kesejahteraan bagi semua orang, khususnya orang miskin dan tertindas. Kiranya dengan kegiatan ini nama Tuhan akan semakin dimuliakan.


Argapura,14 Februari 2014
BADAN PEKERJA KLASIS GKI SUPIORI UTARA
KETUA

PDT NABOT MANUFANDU,S.TH

MENYETUJUI
BADAN PEKERJA AM SINODE GKI DI TANAH PAPUA
WAKIL SEKRETARIS

PDT .DIDIMUS.E.A.WATOPA,S.TH

DEPARTEMEN PEMBINAAN JEMAAT SINODE
SEKRETARIS

PDT. JOHN  W.FOUW,M.TH
 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar