TERM OF
REFERENSI
PERTEMUAN RAYA II PAM GKI
SE TANAH PAPUA
Maudori-Kiamdori,21-26 Juli
2014
A. PENDAHULUAN.
Syukur bagiMU Tuhan,sebab hanya didalam kasihMu yang
tak pernah berubah kami dapat hidup dan berkarya pada saat ini. Dalam Rangka
mengkaji suatu pendekatan Teologis untuk menjadi dasar Pelaksanaan Kegiatan
Pertemuan Raya PAM GKI Se Tanah Papua dalam mendorong Kaum Muda agar dapat
memanfaatkan Potensi/Karunia/Talentenya maka
Kaum Muda harus hidup berkarakter Kristus dan Bahan Bacaan Alkitab untuk
bagian ini adalah : I Timotius 4:12:
"
Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah
teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu,
dalam kasihmu,dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu"
Ayat ini adalah merupakan nasehat Rasul Paulus kepada
anak rohaninya Timotius. Siapakah Timotius?
Sebelum kita belajar nasehat yang
indah tentang bagaimana seorang pemuda harus dapat menjadi teladan,mari kita
mengenal lebih dahulu siapakah Timotius itu. Dia adalah anak yang lahir dari
perkawinan campuran. Ibunya seorang wanita Yahudi dan ayahnya seorang Yunani. (
Kisah 16:1,II Tim 1:5).. Dia menjadi Kristen ketika Paulus dalam safari
penginjiannya pertama mengunjungi Listra.. Timotius kemudian menjadi murid dari
Paulus.
Dari arti namanya, Timotius artinya
orang yang saleh, orang yang menghormati Tuhan. Timotius memang layak
menyandang gelar itu, karena sejak kecil ia sudah mengenal ajaran-ajaran firman
Tuhan. Ibunya Eunike yang adalah seorang Yahudi asli tentu sangat berperan
dalam membentuk kepribadian dan karaketer Timotous sehingga menjadi orang yang
memahami kitab suci dan hidup dalam ketaatan kepada hukum-hukum Tuhan. Selain
itu neneknya yang bernama Louis juga ikut berperan dalam mmbangun jati dirinya
sehingga menjadi pribadi yang teguh dalam iman. Paulus
dibesarkan dan tinggal di Listra, suatu daerah di Propinsi Kilikia.
Dalam safari penginjilan keduanya
Paulus kemudian mengangkat dia menjadi pembantu dalam penginjilannya, setelah
ia mengalami kekecewaan karena perpecahannya dengan Barnabas dan Markus ( Kisah
15:39). Dikemdian hari Timotius menjadi pembantu yang sangat dekat dengan
Paulus. Hubungan mereka menjadi seperti hubungan bapak dengan anak. Dalam
naehatnya kepadaTimotius, Paulus memberikan perintah supaya Timotius mampu
menjadi teladan sekalipun Timotius masih sangat muda. Saat ini firman
Tuhan juga menjadi nasehat bagi kita, rekan-rekan muda yang ada. Kita harus
mampu menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan
dalam kesucian. Untuk menjadi teladan kita harus meneladai karakter Kristus,
Dengan demikian, ketika orang melihat kita, maka orang akan melihat pribadi
Kristus yang terpancar melalui hidup kita Saat ini kita akan belajar mengenai
apa saja karakter Kristus yang harus ada dalam hidup kita?
1. Peduli dengan orang-orang yang terpinggirkan
Kitab suci menceritakan banyak
sekali kisah-kisah tentang kepedulian Krstus kepada orang-orang yang
terpingirkan. Setiap hari ia bergaul dengan orang-orang yang dianggap sampah
oleh masyarakat. Bukankah dalam Alkitab dicatat bagaimana Yesus memperhatikan
perempuan Samaria, para pemungut cukai, penderita kusta, dan orang-orang lain
yang mungkin tidak banyak orang yang mau bergaul dengan mereka? Tetapi Kristus
mau peduli dengan mereka. Bagaimana dengan kita? Biar kita juga mampu menjadi
seperti Tuhan Yesus, mau peduli dan mengasihi orang-orang yang terpinggirkan.
2. Kejujuran
Karakter Kristus yang kedua yang
harus kita perhatikan dan teladani adalah kejujuranNya. II Petrus 2:22
mengatakan" Ia tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada didalam mulut-Nya.
Kita harus hidup dalam kejujuran. Saat ini kejujuran menjadi suatu hal yang
mahal. Godaan
untuk berlaku dan berkata tidak jujur ada dimana-mana.Mari kita senantiasa
jujur terhadap Allah, diri sendiri dan orang lain. Kejujuran merupakan mutiara
berharga yang amat menyenangkan hati Tuhan. Alkitab banyak memberikan
janji-janji berkat kalau kita berlalaku jujur senantiasa. ( Amsal
2:21,3:32,11:11, 14:11,15:17)
3.Ketaatan
akan tugas dan tanggung-jawabNya.
Mengengai ketaatan Kristus tentu kita tidak akan meragukan
lagi.Salib memberikan pesan bahwa ketaaan Tuhan Yesus kepada kehendak Bapa
sungguh luar biasa,bahkan taat sampai mati. Ketaatan seperti Tuhan Yesus inilah
yang seharusnya menjadi teladan bagi kita. Seringkali bebagai pergumulan hidup
di dunia membuat kita merasa terdesak dan sulit untuk percaya kepada Allah.
Namun kita diingatkan bahwa walaupun sulit dan menuntut pengorbanan, kita harus
belajat taat kepada kehendak Tuhan.Kuncai agar kita bisa terus terarah kepada
kehendak Allah adalah selalu berdoa.
4.Menunjukkan
kasih-Nya kepada semua orang
Yohanes 13:31-35 “Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus:
"Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di
dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku,
hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan
seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi,
tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada
kamu. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling
mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus
saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah
murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Kita harus meneladani kasih Yesus. Kasih Yesus adalah kasih
Agape, yaitu kasih yang tanpa syarat. Kita mengasihi bukan karena orang lain
mengasihi kita, tetapi kita harus mengasihi kepada semua orang sekalipun
mungkin orang tersebut tidak suka kepada kita.
Kasih Yesus adalah juga kasih yang mau berkorban. Karena
kasih-Nya kepada kita, maka Tuhan rela mengorbankan nyawa-Nya. Mari kita meneladi
kasih ilahi ini.
5.Kerendahan
hatinya sebagai seorang hamba
Yesus merupakan teladan utama kita dalam belajar hidup
rendah hati.Selama hidupnya di dunia , Yesus selalu berjalan dalam kerendahan
hati, dan ketaatan kepada Bapa. Walaupun Yesus adalah Raja segala raja, tetapi
ia rela lahir di kandang domba yang hina.Ia juga memilih untuk menjadi anak
dari tukang kayu. Bahkan Pada masa-masa terakhir hidupNya di dunia ini, Yesus
membasuh kaki murid-muridNya sebagai lambang kerelaanNya untuk melayani dan menjadi
hamba bagi orang lain. Yesus mengatakan kepada para muridNya sebagaimana Aku
membasuh kakimu maka kamu wajib saling membasuh kaki yang mana berarti harus
saling melayani dan merendahkan diri. Selain berarti kerelaan untuk tidak
dikenal, kerendahan hati juga berarti kerelaan untuk melayani dan menjadi hamba
bagi orang lain. Kita wajib saling melayani satu dengan yang lain dalam
kerelaan bila ingin hidup dalam kerendahan hati. Salah satu bentuk saling
melayani tersebut adalah dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang
kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya ( I Ptr 5:6 ). Syarat untuk
mendapatkan promosi/peninggian dari Allah adalah hidup dalam kerendahan hati.
Bila kita hidup dalam kerelaan untuk tidak dikenal dan melayani orang lain maka
Tuhan akan meninggikan kita pada waktunya. Promosi yang sejati datang dari
Tuhan bukan dari manusia. Bila Tuhan sendiri yang mempromosikan kita maka tidak
ada satupun manusia yang dapat menghalangiNya.
Selain itu hidup dalam kerendahan hati juga akan membuat
hidup kita berhasil dan dipenuhi berkat. Tetapi orang-orang yang rendah hati
akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah
( Mzm 37:11). Walaupun bangsa kita sedang dirundung krisis yang sepertinya
tiada berujung namun bila kita hidup dalam kerendahan hati maka kita akan
mewarisi negeri ini dan menikmati kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Jaminan
kita bukan datang dari manusia tetapi datang dari Allah. Tuhan tidak akan
pernah gagal menepati janjiNya sebab Ia tidak bisa gagal.
Mari
kita berusaha untuk menjadi kaum muda yang berkarakter Kristus
Dalam konteks Pemuda di dunia maka
pemuda harus mengambil kemudi dalam mengarahkan masyarakat baik di tingkat
local sampai internasional melalui agar dunia yang saat ini melalui periode
bergolak dimana terjadi transisi ekonomi
dan politik dimana-mana dan pemuda dapat ikut berpartisipasi untuk masa depan,
ke arah "masa depan yang sejahtera, adil dan damai," dan untuk tugas
ini Gereja,masyarakat dan Dunia sedang menanti "generasi terbesar dari
orang-orang muda di dunia untuk berpartisipasi" bahwa dunia sedang
menunggu kontribusi mereka pada sejumlah isu yang mendesak. Dunia ini sedang
melalui periode transisi - ekonomi, demografi, politik dan lingkungan, bahwa
meskipun tantangan yang besar," begitu pula dengan peluangnya".
Semua Gerakkan Pembangunan Manusia perlu
memperhatikan untuk "memperdalam" fokus kepada pemuda dalam
program-program yang terkait dengan ketenagakerjaan dan kewirausahaan, inklusi
politik dan hak asasi manusia, dan pendidikan dan kesehatan reproduksi,
dan bahwa saat ini "prioritas
utama" Badan dunia ini adalah untuk bekerja dengan para pemuda "untuk
meningkatkan kehidupan Pemuda, kesejahteraan masyarakat. "Pemuda
menunjukkan bahwa pemuda bersedia dan mampu mengambil tanggung jawab
kepemimpinan. Dunia akan bergantung pada pemuda untuk berbicara mengenai
toleransi dan rasa hormat. Suara kaum muda diperlukan untuk meredam mereka yang
memberitakan perpecahan dan kebencian,"
Besarnya persentase angka kelompok muda di
Papua,Indonesia,dunia akan menjadi kekuatan sumber daya manusia (SDM) suatu
negara. Dengan catatan, potensi mereka haruslah dimaksimalkan. melihat potensi
jumlah pemuda di dunia inilah, maka isu-isu kepemudaan layak dibahas, baik bagi
Papua Indonesia maupun komunitas global."
Jumlah kawula muda di dunia yang terus meningkat akan
menjadi sumber daya pembangunan negara bila potensi mereka dapat dimaksimalkan.
Pada saat yang
sama, kawula muda juga banyak yang menjadi sorotan masalah. Oleh karenanya,
investasi dalam kelompok seperti ini merupakan keharusan,"
Pertemuan Raya PAM GKI Se Tanah Papua akan mempertemukan 5000 pemuda GKI Di Tanah Papua dari 65 Klasis/Bakal Klasis,Jemaat Kategorial Gereja-Gereja Mitra dan Organisasi Kepemudaan Melalui Pertemuan Raya ini anak muda di seluruh Tanah Papua dapat berbicara, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, lapangan kerja dan mata pencaharian, keluarga dan kesejahteraan, serta partisipasi sipil yang merata. Pertemuan Raya ini dapat memberikan acuan, yakni berupa penyusunan kebijakan dan program bagi seluruh peserta sebagai berikut:
Pertemuan Raya PAM GKI Se Tanah Papua akan mempertemukan 5000 pemuda GKI Di Tanah Papua dari 65 Klasis/Bakal Klasis,Jemaat Kategorial Gereja-Gereja Mitra dan Organisasi Kepemudaan Melalui Pertemuan Raya ini anak muda di seluruh Tanah Papua dapat berbicara, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, lapangan kerja dan mata pencaharian, keluarga dan kesejahteraan, serta partisipasi sipil yang merata. Pertemuan Raya ini dapat memberikan acuan, yakni berupa penyusunan kebijakan dan program bagi seluruh peserta sebagai berikut:
NAMA KEGIATAN:
Pertemuan
Raya II PAM (Persekutuan Anggota Muda) Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua
B.
DASAR
KEGIATAN
Adapun
yang menjadi Dasar Kegiatan adalah Sebagai berikut :
1.
Peraturan
Jemaat,Klasis dan Sinode Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua Bab IV,Pasal
16,Tentang Tugas Badan Pekerja Klasis
2.
Hasil
Keputusan Pertemuan Raya I PAM GKI Di Tanah Papua di Teminabuhan 12-17 Juni
2007
3.
Hasil
Keputusan Rapat Kerja I (Raker) Am Sinode GKI di Klasis Biak Selatan pada
tanggal 24-28 Februari 2013 Tentang Pelaksanaan Pertemuan Raya PAM GKI Se Tanah
Papua di Klasis GKI Supiori Utara
4.
Surat
Keputusan Badan Pekerja Am Sinode Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua Nomor:
210/G-13/V/2013 Tentang : Pengangkatan dan Pengesahan Panitia Pelaksana
Pertemuan Raya Persekutuan Anggota Muda (PAM) GKI Se Tanah Papua Di Klasis GKI
Supiori Utara.
5.
Hasil
Keputusan Rapat Kerja II Klasis GKI Supiori Utara pada tanggal,23-24 Januari
2014 di Jemaat GKI Silo Yanem tentang penentuan waktu Pelaksanan Pertemuan Raya
II PAM GKI Se Tanah Papua di Klasis GKI Supiori Utara
C.
TUJUAN
KEGIATAN :
1.
Sebagai
Wadah mengembang Mental spiritual pemuda
Gereja dalam membentuk kepribadian berkarakter
Kristus
2.
Pemuda
GKI termotivasi untuk peduli terhadap persoalan-persoalan actual yang menjadi
Issu Global dan Lokal
3.
Mewujudkan
Gerakkan yang berkarakter kasih guna mendorong terwujudnya Masyarakat yang
damai,adil dan sejahtera
D.
HASIL
YANG DIHARAPKAN
1.
Pemuda
GKI Memahami dan memiliki pengetahuan
tentang Yesus Kristus dan mengarahkan hidupnya kepada Yesus Kristus.
2.
Pemuda
GKI memilki kepekaan dan ikut terlibat dalam mendorong suatu usaha bersama guna
mengatasi issu-issu Global dan Lokal.
3.
Sebagai
Kerangka Acuan dalam menyusun program dan kebijakan dalam mendorong partisipasi
aktif kaum muda.
4.
Terbentuknya
Jaringan kerja yang efektif Pemuda dalam Aras Gereja di Aras Jemaat,Klasis dan
Sinode.
E.
THEMA
KEGIATAN:
PEMUDA BERKARAKTER KRISTUS YANG
MENJADI TELADAN
( I Timotius 4:12: )
SUB
THEMA:
Jadikanlah hidup Pemuda Gereja yang berkarakter Kristus, menjadi
Teladan serta ikut berpartisipasi
mendorong terwujudnya : Kedamaian,Keadilan dan Kesejahteraan Di Tanah Papua
F.
MATERI
KEGIATAN :
a.
CERAMAH
UMUM :
LUKAS ENEMBE,S.IP.MM Gubernur
Provinsi Papua
Peran
Strategis Pemuda dalam mewujudkan Papua yang bangkit,mandiri dan sejahtera
sebagai suatu strategy Pemuda GKI Di Tanah Papua.
PDT.ALBERTH YOKU,S,TH Ketua Sinode
GKI Di Tanah Papua.
Partisisipasi
Pemuda GKI Di Tanah Papua untuk mewujudkan Kedamaian,Keadilan Dan
Kesejahteraan.
FREDRIK MENUFANDU,SH.MH
Visi
dan Misi Bupati Kabupaten Supiori dalam rangka mewujudkan Kabupaten Supiori
Menuju Sejahtera.
b.
Seminar
– Seminar Dan Diskusi Panel :
1.1.
Media
Sosial dan Keterbukaan Informasi : ini berangkat dari keresahan
kita bersama akan dampak buruk "popular culture", sahabat-sahabat
muda gereja adalah anak-anak muda pada umumnya. Mereka hidup di jaman informasi
yang melesat bak kilat, komunikasi antar manusia terjalin sangat cepat, namun
miskin pesan dan makna. Atmosfer ini lebih banyak mengeksplorasi
karakter-karekter buruk seperti egoisme, unresponsibitili, pecundang, dan
hedonis. Dampaknya mereka teralienasi dari komunitas induknya yakni keluarga
dan gereja. Keluarga-keluarga menjerit, gereja mengalami Lost Generation.
Gereja rindu segera terjadi pemulihan akan keadaan ini,
sementara kita tahu bahwa budaya populer ini akan terus mengalir menembus batas
dan tak terhentikan. Langkah kecil yang penuh makna adalah mengalirkan kembali spirit
baru bagi anak-anak muda gereja, memberi ruang untuk pemulihan dan pertobatan
dan kesempatan untuk berpartisipasi selayaknya dalam pelayanan gereja. Kita
akan mengkatalisnya dan mengakselerasinya dengan acara ini.
Dari kegiatan tersebut diharapkan dapat: Membangun
komunikasi antar pemuda GKI Se Tanah Papua, memperlengkapi pemuda gereja dengan
spirit dan wawasan yang memadai dalam rangka menghadapi dampak buruk dari
budaya popular, membangun spirit melayani secara tepat dalam rangka menjaga
kesinambungan pelayanan gereja, memperlengkapi pemuda gereja dengan kepekaan
sosial dalam mewujudkan pelayanan nyata gereja kepada masyarakat serta
memperkenalkan visi kewirausahaan bagi pemuda gereja dalam rangka menghadapi
kompetisi ekonomi global.Oleh Pdt.D.E.A Watopa,S.Th dan Lucky Ireuw (Pemred
Cepos)
Pdt. Yohanes
Fouw,M.Th, dengan tema: Merebut
mereka dari tangan-tangan setan. Dalam sesi ini diharapkan pemuda-pemudi
GKI mampu memahami makna
"setan" dalam kehidupan pemuda saat ini, mengenal berbagai
manifestasi "setan" dalam kehidupan masa kini, memahami dampak
buruk ketika bergaul dengan "setan", memahami langkah-langkah
akselerasi supaya terbebas dari belenggu "setan" serta berkomitmen
untuk hidup baru dalam Tuhan. Masa depan gereja dengan anak-anak muda berkualitas,
Sesi tersebut juga mengharapkan pemuda-pemudi GKI mengenal dampak kehidupan bagi
anak-anak muda yang tidak berkualitas dan mulai menyadari pentingnya hidup
berkualitas, memahami langkah-langkah akselerasi menuju hidup berkualitas,
memahami tantangan masa depan gereja, memahami peran strategis anak-anak muda
bagi gereja dan berkomitmen untuk menyiapkan diri secara serius dalam rangka
peran strategis mengembangkan gereja.
1.2.
Membangun karakter kuat dalam
Kristus akan dibawakan oleh Pdt.DR.M.TH
Mawene,M.Th, sesi ini juga mengharapkan agar pemuda-pemudi GKI mampu mengidentifikasi karakter menonjol
dalam dirinya, mampu mengidentifikasi karakter Kristus, sehingga terinspirasi
mengaplikasikan karakter Kristus, menemukan cara-cara sederhana dan nyata
dalam membangun karakter Kristus, dan berkomitmen serius untuk membangun
karakter kuat dalam kristus
.
1.3.
Pdt.Arius
Wayoi.M.Th akan mengupas materi dengan tema: Social Problem solver
[Mengasah kepekaan sosial anak-anak muda gereja] sesi ini bermaksud untuk membantu
pemuda-pemudi GKI dalam mengidentifikasi ragam masalah-masalah
sosial dan penyebabnya, mengidentifikasi posisi strategis pemuda dalam
rangka menyelesaikan masalah-masalah social, menemukan ragam cara
dalam menyelesaikan masalah-masalah social serta berkomitmen untuk ikut
serta menjadi social problem solver.
1.
Politik
Kristen Di Indonesia Suatu Tinjauan Etis: Pergumulan Bangsa khususnya
Gereja-Gereja Di Papua dan Indonesia Sejak masuknya Kekristenan sampai dengan
zaman reformasi saat ini sangat menantang dan menarik untuk ditelaa secara
kristis. Banyak hal yang terjadi dalam kurung waktu itu memaksa kita untuk
memikirkan ulang peranan dan fungsi Gereja terutama dalam bidang Politik. Dalam
Era Reformasi Gereja dituntut untuk berperan secara Kritis,positif dan
realistis dalam pergumulan bangsa menuju Era Demokratis. Dengan Sikap ini
Gereja akan dimampukan untuk menjawab panggilan imannya kepada Tuhan
Allah,didalam Yesus Kristus yang telah mengutusnya ke dalam dunia sebagai
duta-duta sekaligus mandataris ciptaan-Nya. Materi ini di Sampaikan oleh: Drs.Maikel Manufandu,MA
2. Peran penegakan Hukum dan HAM bagi
Masyarakat Papua,merupakan salah satu tugas penting Pemerintah dan Gereja.Bagi
penegakkan Hukum dan Keadilan. Oleh.Pdt.Leonora D.Balubun S.Th(Kabid KPKC
Sinode GKI Di Tanah Papua) dan Drs.Antonius Ayorbaba,SH.MH(Kepala Devisi Kantor
Hukum dan Ham Provinsi Papua Barat)
3.
Kesehatan(HIV-AIDS)
a.
Tinjauan
Kesehatan: drh.Costant Karma( Ketua KPA Provinsi Papua)
b. "Spiritualitas bisa menjadi
suatu kekuatan terpenting dalam membantu orang-orang yang terinfeksi HIV
menghadapi penyakit itu secara positif. Bagi kelompok-kelompok yang tidak
terinfeksi tetapi rentan, ajaran dan praktek
spiritualitas bisa menjadi alat ampuh untuk mencegah infeksi HIV, Masalah
utama dari sudut pandang ini adalah bagaimana sikap kita menghadapi kenyataan
munculnya AIDS yang sampai saat ini belum ada obatnya ? Apa yang dapat kita
lakukan kepada ODHA/OHIDHA?(*) Apa yang harus kita katakan terhadap
diri kita dan masyarakat yang menghadapi penyakit ini? Apakah ada keluarga,
kenalan atau anggota jemaat kita ada yang terinfeksi? Atau bagaimana sikap kita
sebagai orang Kristen menghadapi AIDS? Apakah kita sebagai jemaat sudah paham
tentang apa itu HIV-AIDS dan bagaimana cara kita agar tidak terinfeksi? Bagaimana
cara kita menyelamatkan generasi penerus muda penerus gereja dari bahaya
HIV-AIDS? Untuk menjawab semua pertanyaan diatas mari kita pahami lebih jauh
tentang HIV-AIDS. Oleh Pdt.S.P.Wospakrik,S.Th.Sekretaris Departemen Diakonia)
c.
HIV-AIDS
Tinjauan dari pandangan Adat : Leonard Imbiri(Sekretaris Dewan Adat Papua)
4.
“Pemanasan Global dan Lingkungan yang Mempengaruhi
Ketahanan Pangan” Perubahan Iklim adalah perubahan setiap parameter iklim, seperti
perubahan cuaca ekstrem, curah hujan, arah angin, kelembaban, suhu udara dan
sebagainya. Perubahan curah hujan yang sangat anomaly seperti saat ini
dirasakan mengganggu aktivitas pertanian, terutama padi dan palawija serta
banyaknya bencana (badai, banjir, longsor, letusan gunung, tsunami,
penyakit,Abrasi Pantai) dari anomali iklim ini. Oleh.BPBD Provinsi Papua. PT
Freport Indonesia dan Ir Terry Ansanay,MM(Konsultan Lingkungan-KPKC Sinode
GKI)
5. Ekonomi Dalam kesempatan ini juga akan
dibahas secara mendalam tentang : Enterpreneurship, dengan mengangkat topik:
menjawab tantangan ekonomi global, dengan pembicara: Calvin Mansnembra,SE.MBE , Boas L.Duwiri,SE.MM dan Hans Worisio,SE juga akan membawa pemuda-pemudi GKI untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang merupakan tantangan globlalisasi,
sehingga mampu menemukan pilihan jawaban untuk menghadapi tantangan ekonomi
global, menemukan peluang-peluang wirausaha, menemukan jejaring untuk memulai
wirausaha dan tergerak untuk memulai berwirausaha.
c.
Kebaktian
Pembaharuan Iman (KPI) :
1.
Pdt.
Drs.Richard Paay
2.
Pdt.Jhon
Fouw
3.
Pdt.
Daniel (STEMI)
d.
Karya
Bhakti Pemuda GKI di Lokasi Situs Pekabaran Injil Maudori
(Pembangunan
Talud dan Penataan Taman)
e.
Rapat
Konsultasi PAM
1.
Membahas
Pedoman Pelayanan GKI Di Tanah Papua
2.
Penyusunan
Program Kerja PAM GKI
3.
Pemilihan
Biro PAM GKI Tingkat Sinode
G.
WAKTU
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini di laksanakan pada : Tanggal 21-26 Juli
2014
H.
TEMPAT
KEGIATAN
Tempat
Kegiatan : Lokasi Situs GKI Maudori-Kiamdori Klasis Supiori Utara
I.
PESERTA
KEGIATAN :
a. PAM
GKI Klasis dan Bakal Klasis
b. Pemuda
dari Gereja-Gereja Mitra GKI
c. Pemuda
dari OKP/KNPI/FGM GKI
d. Bp
Am Sinode GKI Di Tanah Papua
e.
Undangan/Tamu
J.
PENGORGANISASIAN
KEGIATAN :
(Sesuai
SK terlampir)
K.
PENDANAAN
a.
Pendapatan
1.
Sinode
GKI Di Tanah Papua
2. Partisipasi
Klasis-Klasis Se Tanah Papua
3.
Badan
Pekerja Klasis GKI Supiori Utara
4.
Partisipasi
18 Jemaat di Klasis GKI Supiori Utara
5.
Peti
Kotak Sumbangan Pertemuan Raya PAM Se Tanah Papua
6.
Partisipasi
Unsur PAM GKI 18 Jemaat Di Klasis Supiori Utara
7. BPK
dan Jemaat-Jemaat di Klasis GKI Supiori Selatan
8.
Bantuan
Pemerintah Daerah Kabupaten Supiori
9.
Sumbangan
Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Supiori
10. Janji Iman Panitia Pelaksana Kegiatan
11. Donatur/Simpatisan/Pengusaha/Kontraktor/Swasta/BUMN
12. Usaha Dana Panitia.
b.
Pembelanjaan
(RAB) Terlampir
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai
pokok–pokok pikiran bagi para nara sumber, dan sebagai acuan bagi semua pihak
yang hendak memberikan dukungan kepada kegiatan ini, baik finansial maupun
dukungan lain yang dibutuhkan. Kiranya dengan kegiatan ini, Pemuda gereja
semakin dimampukan untuk berkiprah dan pemuda mampu menjadi harapan masa depan
Gereja,Bangsa dan Dunia serta mempunyai perspektif baru bagi pengembangan
kesejahteraan bagi semua orang, khususnya orang miskin dan tertindas. Kiranya
dengan kegiatan ini nama Tuhan akan semakin dimuliakan.
Argapura,14
Februari 2014
BADAN PEKERJA
KLASIS GKI SUPIORI UTARA
KETUA
PDT NABOT
MANUFANDU,S.TH
|
MENYETUJUI
BADAN
PEKERJA AM SINODE GKI DI TANAH PAPUA
WAKIL
SEKRETARIS
PDT
.DIDIMUS.E.A.WATOPA,S.TH
|
DEPARTEMEN
PEMBINAAN JEMAAT SINODE
SEKRETARIS
PDT. JOHN W.FOUW,M.TH
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar